Di dalam kegiatan pengukuran kita akan dikenalkan dengan yang namanya presisi dan akurasi. Apakah kalian tahu apa arti serta perbedaan kedua istilah itu? Bagi kalian yang belum faham silahkan simak penjabarannya berikut!
Presisi dalam sebuah kegiatan pengukuran bisa dikaitkan dengan:
- Seberapa tinggi ketidaksesuaian hasil alat ukur saat pengukuran dilakukan berulang-ulang; Semakin sedikit ketidaksesuaiannya maka akan semakin tinggi presisinya.
- Jumlah angka desimal yang ditunjukan alat ukur, semakin banyak angka desimalnya maka semakin presisi.
- Perlakuan dalam proses pengukuran, yang mana didalamnya mencakup ketelitian si pengukur, kualitas alat dan kestabilan kondisi tempat pengukuran. Semakin baik proses yang dilakukannya maka akan semakin presisi.
Berdasarkan pemaparan diatas, presisi sangat berkaitan erat dengan yang namanya nilai akhir yang didasarkan pada hasil baca alat ukur dan juga proses serta metode yang dilakukan. Apakah alat ukurnya sudah benar? caranya sudah benar? kondisi lingkungan memadai dan lain sebagainya. Itulah yang mempengaruhi tingkat presisi.
Nah akurasi sendiri apa?
Akurasi hanya memiliki satu arti yaitu seberapa dekat hasil pengukuran dengan nilai yang sebenarnya. Nilai sebenarnya disini adalah nilai yang sesuai dengan teori pada umumnya.
Misalkan saja kalian melakukan percobaan untuk menghitung gravitasi bumi, dari hasil percobaan didapat nilai 10,18 m/s2. Nah apakah nilai tersebut mendekati nilai gravitasi bumi berdasarkan teori sesungguhnya, yaitu 9,8 m/s2? Apabila iya, maka tingkat akurasinya bisa dikatakan tinggi.
Kalian sedang membaca postingan tentang presisi dan akurasi. konsep ini sangat erat kaitannya dengan materi pengukuran. Silahkan pelajari lebih lanjut materi ini di link pengukuran pada fisika.