Gaya gesek adalah gaya yang bekerja pada sebuah benda dan arahnya selalu melawan arah gerak benda. Perlu kita ketahui bersama, gaya gesek hanya terjadi jika ada gaya lain yang bekerja pada benda, semisal dorongan, tarikan atau lain sebagainya.
Meskipun gaya gesek ini jarang sekali dibahas dalam kehidupan sehari-hari. Namun ternyata, gaya gesek memiliki peran penting terhadap keberlangsungan hidup makhluk hidup, khusunya manusia.
Coba saja bayangkan jika kita hidup tanpa adanya gaya gesek, hidup mungkin akan menjadi sesuatu yang sulit. Mau berjalan terpeleset, mau ngerem motor ga bisa, mau megang sesuatu pun akan terus terjatuh. Terbayang sekali bukan jika gaya gesek tidak ada dalam kehidupan ini?
Namun demikian, meskipun gaya gesek memberikan sesuatu yang banyak bagi kita. Tetapi ada beberapa hal lain juga yang ternyata gaya gesek itu merugikan. Contohnya apa? Gaya gesek pada piston mesin. Gaya gesek yang terjadi pada piston akan menghasilkan panas dan tentu ini tidak baik terhadap mesin. Dan biasanya mesin akan rusak jika hal ini dibiarkan.
Macam-macam gaya gesek
Secara umum gaya gesek terbagi menjadi 2 macam yaitu:
- Gaya gesekan statis (fs), yaitu gaya gesek yang bekerja pada benda yang sedang terdiam
- Gaya gesekan kinetis (fk), yaitu gaya gesek yang bekerja pada benda yang sedang bergerak
* Khusus untuk gaya gesek statis, besar gaya terbesarnya adalah pada saat benda tepat akan bergerak. Sedangkan pada gaya gesek kinestis, besar nilai gayanya akan selalu konstan.
Kondisi Gesekan
Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada sebuah benda jika benda tersebut mendapatkan gaya dari luar.
- Jika F < (fs)maks maka benda akan tetap diam
- Jika F = (fs)maks maka benda tepat akan bergerak
- Jika F > (fs)maks maka benda akan bergerak
Rumus/Persamaan umum gaya gesek
Seperti yang sudah disebutkan di atas, gaya gesek terbagi menjadi dua jenis, yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Kedua jenis gaya gesek ini masing-masing memiliki persamaannya sendiri-sendiri. Berikut adalah rumus gaya geseknya.
fs = µs .N
fk= µk. N
dimana,
(fs)maks = gaya gesek statis maksimum (N)
fk = gaya gesek kinetis (N)
µs = koefesien gaya gesek statis
µk = koefesien gaya gesek kinetis
Adapun tabel beberapa nilai koefesien gesekan antara dua permukaan benda adalah sebagai berikut.
Permukaan | Koefesien gesek statis | Koefesien gesek kinetis |
Kayu pada kayu | 0,40 | 0,20 |
Kayu pada baja | 0,70 | 0,40 |
Kayu pada salju | 0,08 | 0,06 |
Baja pada baja | 0,74 | 0,57 |
Alumunium pada baja | 0,61 | 0,47 |
Tembaga pada baja | 0,53 | 0,36 |
Kaca pada kaca | 0,94 | 0,40 |
Tembaga pada kaca | 0,68 | 0,53 |
Teflon pada teflon | 0,04 | 0,04 |
Karet pada beton (Kering) | 1,00 | 0,80 |
Karet pada beton (Berair) | 0,30 | 0,25 |
Bola gotri yang diberi oli | <0,01 | <0,01 |
Teflon pada baja |
0,04 |
0,04 |
Jika kalian hanya ingin mengetahui konsep dasar gaya gesek maka penjabaran halaman ini sudah cukup. Namun jika ingin memperdalam konsep materinya bisa klik link analisis gaya gesek pada bidang datar dan bidang miring.